Wa
minan-nāsi may yasytarī lahwal-ḥadīṡi liyuḍilla ‘an sabīlillāhi bigairi
‘ilmiw wa yattakhiżahā huzuwā(n), ulā'ika lahum ‘ażābum muhīn(un).
Di
antara manusia ada orang yang membeli percakapan kosong untuk
menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya
olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Apabila dibacakan kepadanya597)
ayat-ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia
tidak mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya. Maka,
berilah kabar gembira kepadanya dengan azab yang pedih.
Catatan Kaki
597) Pesan dari ayat ini ditujukan kepada orang yang mempergunakan percakapan kosong (segala hal yang memalingkan hati dari ketaatan kepada Allah Swt.) untuk menyesatkan manusia.
Khalaqas-samāwāti
bigairi ‘amadin taraunahā wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa
baṡṡa fīhā min kulli dābbah(tin), wa anzalnā minas-samā'i mā'an fa
ambatnā fīhā min kulli zaujin karīm(in).
Dia
menciptakan langit tanpa tiang (seperti) yang kamu lihat dan meletakkan
di bumi gunung-gunung (yang kukuh) agar ia tidak mengguncangkanmu serta
menyebarkan padanya (bumi) segala jenis makhluk bergerak. Kami (juga)
menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami menumbuhkan padanya segala
pasangan yang baik.
Hāżā khalqullāhi fa arūnī māżā khalaqal-lażīna min dūnih(ī), baliẓ-ẓālimūna fī ḍalālim mubīn(in).
Inilah
ciptaan Allah. Maka, perlihatkanlah kepadaku apa yang telah diciptakan
oleh (sembahanmu) selain-Nya. Sebenarnya orang-orang zalim itu berada di
dalam kesesatan yang nyata.
Wa
laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh(i), wa may yasykur
fa'innamā yasykuru linafsih(ī), wa man kafara fa'innallāha ganiyyun
ḥamīd(un).
Sungguh,
Kami benar-benar telah memberikan hikmah kepada Luqman, yaitu,
“Bersyukurlah kepada Allah! Siapa yang bersyukur, sesungguhnya dia
bersyukur untuk dirinya sendiri. Siapa yang kufur (tidak bersyukur),
sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
Wa iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya‘iẓuhū yā bunayya lā tusyrik billāh(i), innasy-syirka laẓulmun ‘aẓīm(un).
(Ingatlah)
ketika Luqman berkata kepada anaknya, saat dia menasihatinya, “Wahai
anakku, janganlah mempersekutukan Allah! Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) itu benar-benar kezaliman yang besar.”
Wa
waṣṣainal-insāna biwālidaih(i), ḥamalathu ummuhū wahnan ‘alā wahniw wa
fiṣāluhū fī ‘āmaini anisykur lī wa liwālidaik(a), ilayyal-maṣīr(u).
Kami
mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.598) (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.
Catatan Kaki
598) Selambat-lambat waktu menyapih ialah sampai anak berumur 2 tahun.
Wa
in jāhadāka ‘alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī ‘ilmun falā
tuṭi‘humā wa ṣāḥibhumā fid-dun-yā ma‘rūfā(n), wattabi‘ sabīla man anāba
ilayya(a), ṡumma ilayya marji‘ukum fa unabbi'ukum bimā kuntum
ta‘malūn(a).
Jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau
tidak punya ilmu tentang itu, janganlah patuhi keduanya, (tetapi)
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beri
tahukan kepadamu apa yang biasa kamu kerjakan.
Yā
bunayya innahā in taku miṡqāla ḥabbatim min khardalin fatakun fī
ṣakhratin au fis-samāwāti au fil-arḍi ya'ti bihallāh(u), innallāha
laṭīfun khabīr(un).
(Luqman
berkata,) “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan)
seberat biji sawi dan berada dalam batu, di langit, atau di bumi,
niscaya Allah akan menghadirkannya (untuk diberi balasan). Sesungguhnya
Allah Maha Lembut599) lagi Maha Teliti.
Catatan Kaki
599) Allah Maha Lembut artinya ialah ilmu Allah itu meliputi segala sesuatu, betapapun kecilnya.
Wahai
anakku, tegakkanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf
dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar serta bersabarlah terhadap apa
yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang
(harus) diutamakan.
Wa lā tuṣa‘‘ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā(n), innallāha lā yuḥibbu kulla mukhtālin fakhūr(in).
Janganlah
memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.
Alam
tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa
asbaga ‘alaikum ni‘amahū ẓāhirataw wa bāṭinah(tan), wa minan-nāsi may
yujādilu fillāhi bigairi ‘ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr(in).
Tidakkah
kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah telah menundukkan apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu. Dia (juga)
menyempurnakan nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan batin untukmu. Akan
tetapi, di antara manusia ada yang membantah (keesaan) Allah tanpa
(berdasarkan) ilmu, petunjuk, dan kitab suci yang menerangi.
Wa
iżā qīla lahumuttabi‘ū mā anzalallāhu qālū bal nattabi‘u mā wajadnā
‘alaihi ābā'anā, awalau kānasy-syaiṭānu yad‘ūhum ilā ‘ażābis-sa‘īr(i).
Apabila
dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” mereka
menjawab, “(Tidak). Kami justru (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami
dapati dari nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti nenek
moyang mereka,) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab
api yang menyala-nyala (neraka)?
Wa may yuslim wajhahū ilallāhi wa huwa muḥsinun faqadistamsaka bil-‘urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi ‘āqibatul-umūr(i).
Siapa
yang berserah diri kepada Allah dan dia seorang muhsin, maka sungguh
dia telah berpegang teguh pada buhul (tali) yang kukuh. Hanya kepada
Allah kesudahan segala urusan.
Wa man kafara falā yaḥzunka kufruh(ū), ilainā marji‘uhum fanunabbi'uhum bimā ‘amilū, innallāha ‘alīmum biżātiṣ-ṣudūr(i).
Siapa
yang kufur, maka janganlah kekufurannya itu membuatmu (Nabi Muhammad)
sedih. Kepada Kamilah tempat kembali mereka, lalu Kami memberitakan
kepadanya apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala isi hati.
Wa la'in sa'altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqūlunnallāh(u), qulil-ḥamdu lillāh(i), bal akṡaruhum lā ya‘lamūn(a).
Sungguh,
jika engkau (Nabi Muhammad) bertanya kepada mereka, “Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi?” pasti mereka akan menjawab, “Allah.”
Katakanlah, “Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui.
Wa
lau anna mā fil-arḍi min syajaratin aqlāmuw wal-baḥru yamudduhū mim
ba‘dihī sab‘atu abḥurim mā nafidat kalimātullāh(i), innallāha ‘azīzun
ḥakīm(un).
Seandainya
pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta) ditambah
tujuh lautan lagi setelah (kering)-nya, niscaya tidak akan pernah habis
kalimatullah601) (ditulis dengannya). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Catatan Kaki
601) Yang dimaksud dengan kalimatullah pada ayat ini adalah ilmu dan hikmah-Nya.
Menciptakan
dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (mudahnya
menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.
Alam
tara annallāha yūlijul-laila fin-nahāri wa yūlijun-nahāra fil-laili wa
sakhkharasy-syamsa wal-qamar(a), kulluy yajrī ilā ajalim musammaw wa
annallāha bimā ta‘malūna khabīr(un).
Tidakkah
engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam
siang, memasukkan siang ke dalam malam, dan menundukkan matahari dan
bulan, masing-masing beredar sampai pada waktu yang ditentukan?
(Tidakkah pula engkau memperhatikan bahwa) sesungguhnya Allah Maha
Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan?
Żālika bi'annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad‘ūna min dūnihil-bāṭil(u), wa annallāha huwal-‘aliyyul-kabīr(u).
Demikian
itu karena sesungguhnya Allahlah (Tuhan) yang sebenar-benarnya, apa
saja yang mereka seru selain Allah adalah batil, dan sesungguhnya
Allahlah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Alam
tara annal-fulka tajrī fil-baḥri bini‘matillāhi liyuriyakum min
āyātih(ī), inna fī żālika la'āyātil likulli ṣabbārin syakūr(in).
Tidakkah
engkau memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut
berkat nikmat Allah agar Dia memperlihatkan kepadamu sebagian dari
tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak
bersyukur.
Apabila
mereka digulung ombak besar seperti awan tebal, mereka menyeru kepada
Allah dengan memurnikan ketaatan hanya bagi-Nya. Kemudian, ketika Allah
menyelamatkan mereka sampai di daratan, sebagian kecil (saja) di antara
mereka yang tetap menempuh jalan yang lurus.602) Tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain pengkhianat yang tidak berterima kasih.
Catatan Kaki
602) Yang dimaksud jalan yang lurus adalah mengakui keesaan Allah Swt.
Ya
ayyuhan-nāsuttaqū rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun ‘aw
waladih(ī), wa lā maulūdun huwa jāzin ‘aw wālidihī syai'ā(n), inna
wa‘dallāhi ḥaqqun falā tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā
yagurrannakum billāhil-garūr(u).
Wahai
manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika
itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak
dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun! Sesungguhnya janji Allah
adalah benar, maka janganlah sekali-kali kamu diperdaya oleh kehidupan
dunia dan jangan sampai karena (kebaikan-kebaikan) Allah kamu diperdaya
oleh penipu.
Innallāha
‘indahū ‘ilmus-sā‘ah(ti), wa yunazzilul-gaiṡ(a), wa ya‘lamu mā
fil-arḥām(i), wa mā tadrī nafsum māżā taksibu gadā(n), wa mā tadrī
nafsum bi'ayyi arḍin tamūt(u), innallāha ‘alīmun khabīr(un).
Sesungguhnya
Allah memiliki pengetahuan tentang hari Kiamat, menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok.603)
(Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.
Catatan Kaki
603) Manusia tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan dikerjakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun mereka diwajibkan berusaha.
Traktir creator minum kopi dengan cara memberi sedikit donasi. Silahkan Pilih Metode Pembayaran